Kenali Jenis Sampah Plastik
Sampah plastik rumah tangga terdiri dari berbagai jenis dengan tingkat bahaya yang berbeda. Plastik PET (botol minuman) dapat didaur ulang dengan mudah, namun plastik PP (kemasan makanan) memerlukan proses yang lebih kompleks. Plastik sekali pakai seperti kantong kresek dan sedotan adalah yang paling berbahaya karena sulit terurai dan sering berakhir di laut. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup, rata-rata keluarga Indonesia menghasilkan 2,5 kg sampah plastik per minggu. Plastik PVC yang sering ditemukan pada kemasan makanan dapat melepaskan zat berbahaya saat dipanaskan. Microplastic dari degradasi sampah plastik kini telah ditemukan dalam air minum kemasan dan bahkan dalam tubuh manusia.
Alternatif Ramah Lingkungan
- Gunakan tumbler atau botol minum stainless steel yang dapat digunakan hingga 10 tahun
- Bawa tas belanja kain dengan kapasitas 15-20 kg yang lebih kuat dari kantong plastik
- Pilih produk dengan kemasan minimal atau kemasan yang dapat didaur ulang
- Gunakan wadah kaca pyrex untuk menyimpan makanan yang aman untuk microwave
- Beli produk refill deterjen, sabun, dan sampo untuk mengurangi kemasan baru
- Gunakan sedotan bambu atau stainless steel yang dapat dicuci dan digunakan berulang
- Pilih produk personal care dalam kemasan padat seperti sabun batang dan shampo bar
Tips Praktis Sehari-hari
Mulai dengan membuat daftar belanja dan membawa tas kain sendiri ke pasar atau supermarket. Saat membeli makanan atau minuman, biasakan menolak sedotan plastik dan bawa sedotan sendiri. Untuk berbelanja online, pilih opsi pengiriman yang menggunakan kemasan ramah lingkungan atau kumpulkan beberapa item dalam satu pengiriman. Manfaatkan aplikasi e-commerce yang menyediakan program pengembalian kemasan. Di dapur, ganti plastic wrap dengan beeswax wrap yang dapat digunakan berulang hingga 6 bulan. Untuk penyimpanan makanan, gunakan container kaca atau silicone food bag yang dapat dicuci dan tahan lama.
Manfaat Jangka Panjang
Pengurangan sampah plastik tidak hanya berdampak pada lingkungan tetapi juga kesehatan keluarga dan keuangan rumah tangga. Menurut studi Australian Environmental Protection Agency, keluarga yang menerapkan zero waste dapat menghemat 15-25% pengeluaran bulanan. Penggunaan wadah kaca dan stainless steel juga mengurangi risiko kontaminasi BPA dan phthalates yang berbahaya bagi kesehatan reproduksi. Dalam skala yang lebih besar, pengurangan konsumsi plastik membantu mengurangi pencemaran laut dan melindungi ekosistem yang menjadi sumber pangan. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan ramah lingkungan juga cenderung memiliki kesadaran ekologi yang lebih tinggi di masa depan.